Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, menegaskan bahwa kewenangan rehabilitasi atau perbaikan sungai berada pada pemerintah provinsi. Namun Ardiansyah menekankan bahwa fokus pembahasan kali ini bukan soal perbaikan fisik sungai, melainkan bagaimana Sungai Sangatta dapat dimaksimalkan sebagai potensi olahraga, wisata, dan ekonomi kerakyatan.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan tanggapan terkait isu rehabilitasi sungai usai pembukaan Open Tournament Arung Jeram Dispora Kutai Timur Cup 2025, Kamis (13/11/2025).
“Kita tidak sedang bicara soal perbaikannya. Itu kewenangannya provinsi. Hari ini kita bicara potensi olahraga, potensi wisata, dan potensi ekonomi kerakyatan,” ujar Ardiansyah.
Ia menjelaskan kondisi Sungai Sangatta saat ini masih berada pada tingkat terjaga sekitar 70–80 persen. Menurutnya, persoalan utama bukan pencemaran atau sedimentasi yang berat, melainkan banjir kiriman dari hulu sungai.
“Kalau terjadi luapan di hulu, buangannya masuk ke Sungai Sangata. Ketika meluap, dampaknya dirasakan di Rantau Pulung, Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan,” katanya.
Ardiansyah menyebut pemerintah perlu memperkuat mitigasi bencana untuk jangka panjang. Beberapa opsi yang bisa dikaji antara lain pembangunan bendungan, pembuatan jalur aliran baru ke laut, hingga pemasangan turap di titik-titik rawan.
“Yang kita pahami ke depan itu bagaimana mitigasi pengamanan. Mungkin dengan bendungan, membuat jalur baru, atau turap di spot tertentu,” ucapnya.
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa Sungai Sangatta menyimpan potensi besar untuk pengembangan olahraga arung jeram dan wisata air. Ardiansyah baru saja menyusuri jalur arung jeram sejauh kurang lebih 12 kilometer dengan sekitar 15 jeram.
“Ini potensi luar biasa. Untuk olahraga, pariwisata, sampai ekonomi kerakyatan. Kalau ada komunitas yang mengelolanya dengan baik, ini bisa sangat komersial,” tuturnya.
Bupati juga mengungkapkan bahwa potensi serupa tidak hanya ada di Sungai Sangatta. Beberapa sungai di kecamatan lain seperti Kombeng, Muara Wahau, Busang, dan Kecamatan Telen, juga memiliki karakter yang cocok untuk pengembangan olahraga arung jeram.
“Potensi kita banyak sekali di Kutai Timur untuk olahraga arung jeram atau olahraga air yang berpotensi untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.





