Dinamika Prestasi, Bupati Kutim: Turun Naik Itu Wajar, Fokus Semangat Bertanding

oleh -517 views

Sangatta – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa dinamika prestasi dalam dunia olahraga adalah hal yang wajar dan tidak perlu dijadikan beban oleh para peserta Porseni PGRI. Pesan itu ia sampaikan saat melepas Kontingen Porseni PGRI Kutai Timur Tahun 2025 di Halaman Kantor Bupati Bukit Pelangi, Jumat (14/11/2025).

Menurut Ardiansyah, fluktuasi prestasi adalah bagian dari proses dalam setiap kompetisi.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Kejar Target Pembangunan 2024, Progres Fisik Capai 60 Persen

“Turun naiknya prestasi di dalam dunia olahraga memang merupakan hal yang wajar,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan adanya faktor eksternal yang sering tak terlihat dalam penyelenggaraan.

“Memang ada faktor X yang kita tidak bisa pungkiri, mungkin di masing-masing penyelenggara karena mereka bersemangat untuk menjadi juara umum,” katanya.

Meski demikian, ia meminta kontingen untuk tetap menatap pertandingan dengan semangat penuh.

“Saya kira kita tidak perlu melihat ke situ, bukan berarti kita tidak memiliki semangat untuk ikut dan hadir sesuai dengan apa yang dipertandingkan,” ucapnya.

Baca Juga :  Kepala Bagian Organisasi Herwin: Pak Agus Hari Kesuma, Pemimpin Humoris dan Tertib Administrasi

Ardiansyah mengajak seluruh anggota kontingen menjaga motivasi dan menjadikan pengalaman sebagai modal penting dalam pengembangan prestasi olahraga guru di Kutai Timur. Ia berharap para peserta dapat tampil rileks, maksimal, dan menikmati proses bertanding tanpa tekanan berlebihan.

Bupati juga menilai bahwa keberhasilan olahraga tidak hanya diukur dari medali, tetapi dari pengalaman, kebersamaan, serta konsistensi pembinaan. Ia menekankan pentingnya membangun mental bertanding yang sehat.

Baca Juga :  Ardiansyah Nilai Sungai Sangatta Berpotensi Menjadi Destinasi Wisata Arung Jeram

“Dunia olahraga selalu memberi pelajaran. Kadang kita naik, kadang turun, itu semua bagian dari perjalanan,” katanya.

Ia berharap pesan tersebut menjadi pembakar semangat bagi seluruh atlet.

“Yang penting semangat tetap ada, dan kita bertanding dengan penuh sportivitas,” ungkapnya.