Rencana Penambahan Asrama Kutim di Samarinda Masih Tertunda, Terkendala Efisiensi Anggaran

oleh -518 views

Sangatta – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) untuk menambah jumlah asrama mahasiswa di Samarinda belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sub kesejahteraan Masyarakat/Kesmas, jabatan Analis kebijakan Ahli Muda,Hayati, saat ditemui dalam rangka evaluasi kebutuhan asrama mahasiswa yang terus bertambah setiap tahunnya.

Hayati menjelaskan bahwa jumlah mahasiswa asal Kutai Timur yang kuliah di Samarinda cukup besar dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut membuat kebutuhan akan hunian mahasiswa yang memadai semakin mendesak.

“Rencana itu sudah ada, bahkan sudah dibahas sejak tahun lalu. Namun karena efisiensi anggaran, untuk sementara belum bisa direalisasikan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Disnakertrans Kutim Kembali Bentuk LKS Tripartit

Menurut Hayati, pemerintah daerah tengah berupaya menyesuaikan berbagai program prioritas dengan kondisi keuangan daerah yang belum stabil. Sejumlah rencana besar, termasuk pembangunan atau penambahan unit asrama mahasiswa, harus melalui proses pertimbangan agar tidak membebani APBD secara berlebihan.

“Anggaran kita belum memadai, jadi sementara kita skip dulu. Tapi rencananya tetap ada dan akan dilanjutkan ketika kondisi anggaran memungkinkan,” terangnya.

Dalam situasi anggaran yang terbatas, pihak Kesra memastikan bahwa pengelolaan 15 asrama mahasiswa yang sudah ada tetap berjalan optimal. Asrama-asrama tersebut tersebar di beberapa kota pusat pendidikan, termasuk Sangatta, Samarinda, Balikpapan, dan Yogyakarta. Fasilitas tempat tinggal masih diberikan secara gratis kepada mahasiswa, namun biaya utilitas seperti listrik dan air dibebankan secara patungan kepada penghuni.

Baca Juga :  Peringatan HKN ke-61, Bupati Kutim Ajak Warga Bangun Kesadaran Hidup Sehat

“Itu karena penggunaan setiap bulan tidak tetap, jadi tidak bisa kita masukkan dalam kontrak sewa. Mahasiswa membayar sesuai penggunaan, dan sampai sekarang sistem itu berjalan baik,” jelas Hayati.

Ia menambahkan, pengelolaan asrama yang baik menjadi prioritas utama agar seluruh mahasiswa Kutim yang membutuhkan tetap dapat mengakses fasilitas tersebut secara adil. Terlebih, setiap tahun gelombang mahasiswa baru selalu meningkat sehingga penataan penghuni harus dilakukan dengan ketat.

“Kalau sudah tamat tidak boleh tinggal, supaya mahasiswa baru bisa mendapatkan tempat. Kita pastikan pemerataan akses tetap dijaga,” ujarnya.

Baca Juga :  Penanaman Mangrove secara Nasional di Kabupaten Kutai Timur

Selain itu, pembinaan rutin serta pengecekan kondisi bangunan asrama juga terus dilakukan untuk memastikan lingkungan belajar dan tinggal yang aman, nyaman, dan kondusif. Pemerintah daerah disebut tetap berkomitmen menjadikan program asrama mahasiswa sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kutai Timur.

Meski penambahan asrama di Samarinda tertunda, Hayati menyebutkan bahwa harapan tersebut masih terbuka lebar. Program tersebut akan menjadi salah satu prioritas strategis Pemkab Kutim di bidang pendidikan dalam beberapa tahun mendatang.

“Kita tidak menghapus rencana itu, hanya menundanya. Semoga ke depan kondisi anggaran membaik dan bisa segera diwujudkan,” pungkasnya.