Pemkab Kutim Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan Berbasis Pesantren

oleh -10 views

Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menegaskan arah pengembangan pendidikan berbasis keagamaan sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan daerah.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, saat membuka Talk Show “Serba-Serbi Mondok Santri dan Jejak Peradaban Islam” di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, Minggu (9/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mulyono menjelaskan bahwa Pemkab Kutim menginginkan sekolah-sekolah berbasis Islam, khususnya yang berada di bawah organisasi besar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), menjadi model pendidikan modern yang dapat dicontoh sekolah lainnya.

Baca Juga :  Dispora Cup 2024: Persiapkan Bibit Potensial Menuju Porprov 2026

“Kita punya konsep bagaimana sekolah-sekolah yang mempunyai basis agama Islam harus bisa dijadikan sebagai contoh atau model,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, Disdikbud Kutim telah meminta Muhammadiyah menyusun master plan pembangunan sekolah yang dapat dijadikan acuan penyempurnaan fasilitas pendidikan.

Mulyono menyebut bahwa pembangunan fisik MBS Putri terus berjalan pesat sejak peletakan batu pertama. Tahap pertama pembangunan dengan anggaran Rp1,8 miliar telah tuntas, dan tahap kedua telah masuk proses pelaksanaan. Ia optimistis infrastruktur sekolah tersebut dapat diselesaikan sesuai rencana.

Baca Juga :  Bangun Ekonomi Desa Melalui BUMdes

Mulyono bahkan menargetkan, jika masih diberi amanah memimpin Disdikbud dalam dua tahun mendatang, seluruh pembangunan berbasis master plan tersebut dapat diselesaikan secara menyeluruh.

Ia berharap MBS Putra dan Putri dapat berkembang menjadi sekolah berasrama terbaik di Kutai Timur dengan fasilitas yang semakin representatif.

Baca Juga :  Dinkes Kutim Tarif RT-PCR Kutim, Sesuai SE Kemenkes RI

“Kami berkomitmen meneruskan dan melanjutkan pembangunan MBS Putra dan Putri Muhammadiyah,” ujarnya.

Di akhir arahannya, Mulyono meminta pengurus Muhammadiyah untuk terus menjalin komunikasi dengan Disdikbud Kutim. Ia menilai koordinasi menjadi kunci agar seluruh rencana pembangunan berbasis master plan dapat terlaksana tanpa hambatan dan mencapai kualitas yang diharapkan masyarakat.