Sangatta – Program Industri Pertanian dan Pangan yang digagas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Program tersebut resmi dijalankan serentak di jajaran kepolisian se-Kaltim pada Selasa (4/11/2025), dengan pusat pelaksanaan di Polres Kutai Barat dan diikuti secara daring oleh seluruh wilayah, termasuk Polres Kutim.
Di tingkat daerah, Polres Kutim bersama Pemkab Kutim melaksanakan penanaman bibit jagung di kawasan Telaga Batu Arang, Kecamatan Sangatta Utara. Lahan pascatambang milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) seluas 25 hektare dimanfaatkan sebagai lokasi pengembangan industri pertanian. Empat kelompok tani dari RT 53 Desa Warga Bara turut dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat sekitar.
Kasatpol PP Kutim, Fata Hidayat, yang hadir mewakili Bupati Kutim, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polda Kaltim dalam menggerakkan sektor pertanian secara kolaboratif.
“Program ini sejalan dengan visi Pemkab Kutim dalam mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan ekonomi masyarakat pascatambang. Pemanfaatan lahan eks tambang di Telaga Batu Arang menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan perusahaan dapat menghadirkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, dalam arahannya secara daring, menegaskan komitmen kepolisian untuk turut mengambil peran dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional.
“Polda Kaltim berkomitmen untuk menjadi bagian dari gerakan nasional ketahanan pangan yang digagas Presiden (RI) Prabowo Subianto. Melalui langkah nyata seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut serta dalam menjaga keberlanjutan ekonomi bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto menilai kolaborasi ini mampu membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa lahan eks tambang memiliki potensi besar jika dikelola dengan semangat kolaboratif. Melalui penanaman jagung ini, kami berharap masyarakat sekitar dapat ikut merasakan manfaat ekonomi sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa sektor pertanian bisa menjadi sumber kesejahteraan baru,” tuturnya.
Selain dukungan Pemkab dan kepolisian, kegiatan ini turut diperkuat oleh bantuan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kutim berupa bibit unggul, pupuk, dan peralatan pertanian.
Kolaborasi lintas sektor tersebut diharapkan mampu menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan di daerah pascatambang dan mendorong ketahanan pangan berbasis masyarakat.





