Beritakutim.com, Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus menggalakkan percepatan pembentukan koperasi desa melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar di Hotel Aston, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, hadir langsung dalam kegiatan tersebut untuk menyampaikan semangat serta harapannya di hadapan ratusan peserta dari berbagai desa dan kecamatan.
“Hari ini adalah acara Bimtek terkait pelatihan dan pemaparan untuk percepatan pembentukan koperasi desa. Alhamdulillah, dihadiri oleh semua desa dan dari kecamatan, ada juga dari dusun. Yang hadir kurang lebih sekitar 400 orang,” ujar Mahyunadi, Senin (26/5/2025).
Dalam sambutannya, Mahyunadi menekankan pentingnya persatuan dan semangat kerja sama demi terwujudnya pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Saya telah menyampaikan sambutan untuk memberikan semangat, rasa persatuan dan rasa kekompakan agar semuanya bisa lebih giat lagi, lebih gigih lagi bekerja untuk menciptakan kenyamanan, memberikan rasa nyaman, dan menciptakan sebuah pembangunan yang memang berpihak untuk kesejahteraan masyarakat dan kita semua,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menargetkan agar koperasi Merah Putih dapat terbentuk paling lambat pada 28 Mei 2025 dan diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat desa.
“Harapan lainnya, setelah terbentuk koperasi Merah Putih betul-betul bisa berjalan maksimal. Memberikan keuntungan-keuntungan, memberikan benefit kepada seluruh masyarakat Kutai Timur, terutama yang berada di desa-desa,” tegas Mahyunadi.
Untuk mewujudkan target tersebut, Wakil Bupati Kutim itu meminta seluruh kepala desa untuk mengikuti Bimtek secara menyeluruh, mengingat pentingnya materi yang disampaikan.
Mahyunadi: Koperasi Desa Harus Hadirkan Manfaat Nyata bagi Masyarakat
Mahyunadi juga menjelaskan bahwa Bimtek tersebut akan berlangsung selama 24 jam, terbagi dalam dua hari, masing-masing 12 jam per hari. Dalam Bimtek itu, peserta akan diberikan berbagai materi, termasuk tentang cara menjalankan usaha koperasi, pengelolaan modal, tata kerja koperasi, serta cara pelaporan dan hal teknis lainnya. Ia menekankan bahwa apabila semua materi tersebut dapat dipahami dengan baik, koperasi yang dibentuk dapat berjalan dengan lancar.
“Kalau ini tuntas, pasti semuanya akan bisa melaksanakan ini dengan baik,” pungkasnya.(vnt)
