SANGATTA – Kirab Budaya yang menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ke-25 berlangsung meriah dan berhasil menarik perhatian masyarakat. Ribuan warga berbondong-bondong menyaksikan pawai budaya yang menampilkan berbagai atraksi dan kesenian dari beragam suku di Indonesia. Kegiatan ini diorganisir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim sebagai bentuk syukur atas perjalanan Kabupaten Kutim yang kini memasuki usia ke-25 tahun.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, mengatakan bahwa kegiatan bertajuk Magic Land Kutai Timur ini menjadi agenda tahunan yang digelar untuk merayakan hari jadi Kutim, sekaligus sebagai upaya untuk terus melestarikan budaya daerah. Kutim dikenal sebagai miniatur Indonesia, di mana masyarakat dari berbagai daerah dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
“Festival tahun ini diikuti oleh 32 peserta, terdiri dari 17 perwakilan perangkat daerah, 5 organisasi masyarakat, dan 10 paguyuban,” ujar Mulyono.
Kegiatan yang dimulai dengan pelepasan kirab budaya oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra), Poniso Suryo Renggono, yang mewakili Pjs Bupati Agus Hari Kesuma yang berhalangan hadir, menjadi simbol syukur atas keberhasilan Kabupaten Kutim yang memiliki slogan “Untung Tuah Benua”.
Poniso menambahkan bahwa kirab budaya ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, tetapi juga sebagai ajang edukasi bagi masyarakat mengenai keragaman budaya. Kegiatan ini memberikan hiburan bagi warga Kutim, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas budaya yang ada.
“Selain kuantitas, kita berharap kualitas budaya kita semakin meningkat. Momen ini sangat penting untuk memperkenalkan budaya Kutim yang beragam kepada masyarakat,” kata Poniso.
Di tengah perkembangan pesat dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Poniso berharap bahwa peningkatan kualitas budaya Kutim dapat memperkenalkan kabupaten ini ke tingkat yang lebih tinggi. Ia mengajak semua pihak untuk mempersiapkan budaya unggulan yang dapat membawa nama baik Kutim di tingkat nasional dan internasional.
“Kutim memiliki potensi budaya yang sangat besar. Mari kita siapkan budaya unggulan yang bisa membawa kabupaten kita semakin maju dan berbudaya,” pungkasnya. (Adv)