SANGATTA – Setelah bertahun-tahun bergantung pada sumur dangkal dan air swasta yang mahal, warga di Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur, akhirnya bisa melihat secercah harapan. Upaya pemerintah daerah menghadirkan air bersih kini mulai menunjukkan arah yang lebih jelas dan nyata.
Pemkab Kutim melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) telah menyiapkan rencana pembangunan offtaker dan jaringan pipa distribusi senilai Rp25 miliar pada 2025, setelah dilakukan review Detail Engineering Design (DED). Rencana itu ditujukan untuk menjangkau desa-desa di Teluk Pandan dan sekitarnya. Melalui Perumdam Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim, juga dialokasikan Rp3,4 miliar khusus untuk pemasangan pipa tersier di Dusun Sidrap, Desa Martadinata.
Direktur Utama Perumdam TTB Kutim, Suparjan, menegaskan peran strategis perusahaan daerah ini dalam mendukung program besar penyediaan air bersih.
“Kami mendukung penuh penyelenggaraan SPAM Regional Sistem Void Indominco. Proyek ini menjadi langkah penting untuk menjamin akses air bersih yang berkelanjutan,” ujarnya.
Proyek SPAM Regional Indominco memang disiapkan untuk menjadi tulang punggung layanan air bersih lintas wilayah. Dari data resmi, pembangunan unit air baku dan transmisi menghabiskan biaya sekitar Rp200 miliar, sementara unit produksi dan distribusi mencapai Rp140 miliar. Infrastruktur utama meliputi intake air baku minimal 250 liter per detik, jaringan pipa transmisi sepanjang 26 kilometer, instalasi pengolahan air berkapasitas 249 liter per detik, hingga jaringan pipa distribusi utama sejauh 20 kilometer.
Untuk memperluas layanan, juga akan dibangun dua reservoir offtaker dengan kapasitas masing-masing 200 liter per detik dan 49 liter per detik. Pendanaan proyek ini melibatkan kolaborasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, PT Indominco Mandiri (IMM), Pemkab Kutim, serta Pemkot Bontang.
Lebih jauh, target jangka menengah dari program ini cukup ambisius. Setelah seluruh infrastruktur SPAM Regional beroperasi penuh, mulai 2026 hingga 2028, ditargetkan akan terbangun 4.000 sambungan rumah tangga yang tersebar di enam desa. Masing-masing Desa Suka Rahmat, Suka Damai, Danau Redan, Martadinata (Dusun Sidrap), Teluk Pandan, dan Kandolo. Sambungan ini akan memastikan setiap rumah tangga memiliki akses langsung ke air bersih dengan kualitas terjamin.
Bagi masyarakat Teluk Pandan, proyek ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ia adalah harapan untuk kehidupan yang lebih layak. Air bersih akan mengurangi ketergantungan pada air hujan dan sumur yang keruh, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan dan sanitasi warga. Bagi anak-anak sekolah, ketersediaan air bersih berarti lingkungan belajar yang lebih sehat. Sementara bagi keluarga petani dan nelayan, akses air membuka peluang produktivitas yang lebih baik.
“Air adalah kehidupan. Melalui proyek ini, kami berupaya menghadirkan layanan yang tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga menjangkau masyarakat luas,” tegas Suparjan.
SPAM Regional Indominco bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi masa depan. Ketika air bersih bisa mengalir ke rumah-rumah warga, itu berarti kesempatan hidup lebih sehat, lebih layak, dan lebih sejahtera. Bagi Kutai Timur, ini adalah langkah besar menuju keadilan infrastruktur, di mana setiap warga punya hak atas air, tanpa terkecuali.