Sangkulirang – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Sangkulirang, Sabtu (19/7/2025). Kegiatan diawali dengan silaturahmi bersama tokoh masyarakat, unsur Forkopimcam, dan para kepala desa dari 11 desa se-Sangkulirang, yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangkulirang.
Turut hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nora, perwakilan Dinas PUPR, Bappeda, Direktur RSUD Sangkulirang, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sangkulirang, Ketua TP PKK Sangkulirang, Danramil, Kapolsek, serta sejumlah tokoh masyarakat. Para kepala desa dari Tepian Terap, Mandu Dalam, Peridan, Saka, Maloy, Pulau Miang, Benua Baru Ilir, Benua Baru Ulu, Perupuk, dan desa persiapan Kerayaan Bilas, serta perwakilan dari Desa Sempayau, juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Plt Camat Sangkulirang, Cipto Buntoro, dalam laporannya menyampaikan harapan masyarakat terkait rencana pembangunan pasar baru. Ia mengungkapkan, pasar yang direncanakan akan mampu menampung sekitar 450 pedagang dan diharapkan memenuhi standar kenyamanan serta keamanan.
“Pasar ini bisa diakses baik melalui jalur darat maupun laut, sangat strategis bagi aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Cipto juga menekankan pentingnya memperhatikan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan drainase, dalam pengembangan kawasan pasar dan sekitarnya.
Sementara itu, Wabup Mahyunadi dalam arahannya menegaskan perlunya sinergi semua pihak dalam membangun Sangkulirang.
“Jangan sampai masyarakat Sangkulirang tertinggal lagi. Jika suatu saat Sangkulirang menjadi ibu kota kabupaten hasil pemekaran, kita harus sudah siap dari sekarang,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk membuka ruang diskusi dan bersama-sama mencari solusi.
“Mari kita diskusikan bersama permasalahan yang ada. Yang belum baik, kita perbaiki. Yang sudah baik, kita tingkatkan,” tambahnya.

Dalam sesi dialog terbuka, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi. Menanggapi hal itu, Mahyunadi menyatakan komitmennya untuk mengawal aspirasi warga agar tidak ada lagi kebijakan yang merugikan masyarakat.
“Dari dialog hari ini saya mendapatkan banyak masukan penting, mulai dari pembangunan hingga persoalan lingkungan. Saya sebagai Wabup baru memang harus banyak belajar dari masyarakat. Apa yang menjadi keluhan akan kita cari jalan keluarnya bersama,” tuturnya.
Usai dialog, Mahyunadi berjalan kaki meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangkulirang. Ia menilai fasilitas dan layanan di RSUD masih memerlukan peningkatan, baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia.
“Kesehatan adalah kebutuhan dasar. RSUD Sangkulirang harus didukung peningkatannya agar benar-benar bisa menjadi rujukan utama bagi masyarakat pesisir. Fasilitas, tenaga medis, hingga akses layanan harus kita tingkatkan,” ungkap Mahyunadi.
Kunjungan ini menjadi wujud keseriusan Pemkab Kutim dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah pesisir. Melalui kehadiran langsung di lapangan, Mahyunadi menunjukkan sikap kepemimpinan yang responsif dan terbuka terhadap masukan. Ia menegaskan, pembangunan harus menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga lingkungan.
“Ini bukan kunjungan seremonial. Saya datang untuk mendengar, melihat, dan bekerja bersama masyarakat,” pungkasnya.