Dari Tegang ke Lega: Jejak Wartawan Kutim Menutup UKW

oleh -568 views
Suasana Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) di ruang Hotel Teras Belad Sangatta (21/08/2025), Beritakutim.com
Suasana Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) di ruang Hotel Teras Belad Sangatta (21/08/2025), Beritakutim.com

Sangatta – Pagi itu, wajah-wajah tegang memenuhi ruang ujian Hotel Teras Belad. Beberapa wartawan sibuk membolak-balik catatan, ada yang menatap kosong ke layar laptop, sementara sebagian lain mencoba mengalihkan gugup dengan bercanda kecil.

Namun, tawa itu terdengar kaku, Tanda bahwa ada beban besar yang mereka pikul adalah Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Rasanya seperti mau sidang skripsi lagi,” ujar Eko, salah seorang peserta, sambil meneguk air mineral. Tangannya bergetar, meski ia berusaha menyembunyikannya. Ia mengaku malam sebelumnya hampir tidak tidur, takut soal yang muncul justru membuatnya blank.

Hal serupa dirasakan Maul, peserta muda yang baru tiga tahun bergabung di dunia jurnalistik. “Deg-degan sekali, apalagi waktu diuji wawancara balik. Rasanya semua teori yang saya pelajari hilang begitu saja. Tapi penguji memberi masukan yang bikin saya sadar, jadi wartawan itu tidak hanya soal bertanya, tapi juga memahami konteks,” katanya dengan mata berbinar.

Baca Juga :  Kalahkan Telen 3-2, Sandaran Juara Bupati Cup 2022

Selama dua hari, para jurnalis Kutim diuji habis-habisan. Dari menulis berita dengan waktu terbatas, menghadapi simulasi konferensi pers, hingga menguji keberanian mereka sebagai “narasumber bayangan”.

Seorang peserta bahkan sempat berkelakar, “Ternyata jadi narasumber lebih menegangkan daripada jadi wartawan.”
Namun sore itu, Kamis (21/8/2025), semua ketegangan berubah menjadi kelegaan.

Dari Tegang ke Lega: Jejak Wartawan Kutim Menutup UKW

Acara penutupan UKW yang digelar Aliansi Jurnalis Kutim (AJKT) bersama Solopos berlangsung penuh rasa syukur. Senyum merekah, bahu saling ditepuk, seolah menghapus letih dua hari penuh tekanan.

Baca Juga :  Diskominfo Kukar Studi Komparasi Pengelolaan Informasi Publik ke Kutim

Ketua AJKT Kutim, Reymon, tak bisa menyembunyikan rasa lega. “Alhamdulillah, semua berjalan dengan penuh effort. Kami ingin wartawan Kutim tidak hanya pandai menulis, tapi juga beretika, tangguh, dan memberi solusi dalam setiap karya,” ujarnya.

Baginya, UKW ini bukan sekadar ujian, melainkan pijakan untuk melahirkan berita yang lebih elegan dan edukatif.
Dari pihak Solopos, Anton Wahyu mengungkapkan rasa bangganya. Ia menyebut wartawan kompeten sebagai aset penting bangsa.

“Jurnalis yang lulus UKW akan menjadi penopang informasi yang akurat, bukan sekadar sensasi atau hoaks,” katanya penuh keyakinan.

Puncak acara tiba ketika Kepala Dinas Kominfo Staper Kutim, Ronny Bonar H. Siburian, berdiri di podium. Dengan nada tegas, ia menutup UKW secara resmi sambil menitipkan pesan mendalam. “Kompetensi bukanlah garis akhir. Wartawan harus terus belajar, menjaga integritas, dan menjadi benteng demokrasi. Tantangan terbesar kita adalah melawan disinformasi di era digital,” ucapnya.

Baca Juga :  Sambut Hari Raya Idul Fitri, Dishub Kutim Akan Ramp Chek Angkutan Umum

Selepas acara, suasana berubah cair. Beberapa peserta menghela napas panjang, ada yang langsung menelepon keluarga, ada pula yang duduk santai sambil bercanda tentang momen-momen lucu saat ujian. “Yang penting sekarang bisa tidur nyenyak,” ujar Ari sambil tertawa.

UKW kali ini mungkin hanya berlangsung dua hari, namun cerita yang lahir darinya akan bertahan lama. Tentang wartawan-wartawan Kutai Timur yang berani menantang diri, melewati rasa gugup, dan pulang membawa keyakinan baru: bahwa profesi ini adalah amanah besar untuk menjaga kebenaran.