SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Basti Sanggalangi memberikan respons terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar subsidi di Kabupaten Kutim.
Ia menyoroti antrian panjang kendaraan roda empat, truk roda enam, dan roda 10 di sejumlah SPBU di Kota Sangatta. Dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Kutim untuk segera mengambil tindakan terkait masalah ini.
“Karena itu kan sudah dibentuk tim terpadu, untuk bagaimana melakukan pengawasan terkait keluhan masyarakat terkait BBM ini. Seharusnya tim sudah harus bergerak, bagaimana melihat kondisi antrian BBM di Sangatta,” tegas Basti.
Meski demikian, Basti mengakui bahwa kelangkaan bahan bakar terjadi hampir di setiap daerah di Kalimantan, ia mencontohkan situasi serupa di Bontang. Ia mengalami antrian selama satu jam di Bontang dan menyoroti masalah administratif seperti keharusan memiliki barcode dan mendaftar di Pertamina.
“Di Bontang Begitu juga. Saya kemarin di Bontang antri sampai satu jam, itu pun sudah satu jam saya antri sudah tidak bisa lagi ngisi, karena harus ada barcodenya, harus daftar di Pertamina,” sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kutim itu.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Andi Nurhadi Putra, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi untuk menangani keluhan masyarakat terkait BBM. Dia berharap agar Tim Satuan Tugas Pengawasan Terpadu BBM di Kabupaten Kutai Timur dapat berperan aktif dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa mengatasi keresahan yang ada di masyarakat,” tegas Andi Nurhadi Putra. (bk)